BAB II
PEMBAHASAN
A.
Defenisi
Alkohol
Dalam kimia, alkohol
(atau alkanol) adalah istilah
yang umum untuk senyawa organik apa
pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang
juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena
memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan
metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan
dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol
dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Etanol, disebut
juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah
sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan
alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini
merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan
termometer modern. Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua.
Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan
rumus empiris C2H6O. Ia merupakan isomer konstitusional
dari dimetil eter.
B. Sejarah alkohol
Etanol telah digunakan manusia sejak zaman
prasejarah sebagai bahan pemabuk dalam minuman beralkohol. Residu yang
ditemukan pada peninggalan keramik yang berumur 9000 tahun dari Cina bagian
utara menunjukkan bahwa minuman beralkohol telah digunakan oleh manusia prasejarah
dari masa Neolitik.
Etanol dan alkohol membentuk larutan azeotrop.
Karena itu pemurnian etanol yang mengandung air dengan cara penyulingan biasa
hanya mampu menghasilkan etanol dengan kemurnian 96%. Etanol murni (absolut)
dihasilkan pertama kali pada tahun 1796 oleh Johan Tobias Lowitz yaitu dengan
cara menyaring alkohol hasil distilasi melalui arang.
Lavoisier menggambarkan bahwa etanol adalah senyawa
yang terbentuk dari karbon, hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1808 Saussure
berhasil menentukan rumus kimia etanol. Lima puluh tahun kemudian (1858),
Couper mempublikasikan rumus kimia etanol. Dengan demikian etanol adalah salah
satu senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus kimianya. Etanol pertama
kali dibuat secara sintetik pada tahun 1826 secara terpisah oleh Henry Hennel
dari Britania Raya dan S.G. Sérullas dari Perancis. Pada tahun 1828, Michael
Faraday berhasil membuat etanol dari hidrasi etilena yang dikatalisis oleh
asam. Proses ini mirip dengan proses sintesis etanol industri modern.
C.
Jenis
– jenis Alkohol.
Alkohol dapat dibagi kedalam beberapa kelompok tergantung
pada bagaimana posisi gugus -OH dalam rantai atom-atom karbonnya. Masing-masing
kelompok alkohol ini juga memiliki beberapa perbedaan kimiawi.
-
Alkohol Primer
Pada alkohol primer(1°), atom karbon yang membawa gugus -OH hanya terikat
pada satu gugus alkil.bPerhatikan
bahwa tidak jadi masalah seberapa kompleks gugus alkil yang terikat. Pada gambar di samping, hanya ada satu
ikatan antara gugus CH2 yang mengikat gugus -OH dengan
sebuah gugus alkil.
-
Alkohol sekunder
Pada alkohol sekunder (2°), atom karbon yang mengikat
gugus -OH berikatan langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus
alkil ini bisa sama atau berbeda.
Alkohol tersier
Pada alkohol tersier (3°), atom karbon yang mengikat
gugus -OH berikatan langsung dengan tiga gugus alkil, yang bisa
merupakan kombinasi dari alkil yang sama atau berbeda.
D.
Sifat-Sifat
Alkohol
1.
Sifat
Fisik
a. Tiga suku pertama alkohol (metanol,
etanol, dan propanol) mudah larut dalam air dengan semua perbandingan. Alkohol
merupakan cairan tidak berwarna (jernih) dan berbau khas
b. Titik cair dan titik didihnya
meningkat sesuai dengan bertambahnya Mr alkanol.
2.
Sifat
Kimia
a. Ikatan Hidrogen, Antarmolekul
hidrogen terdapat ikatan hidrogen.
b. Kepolaran, Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH.
Kepolaran alkohol akan makin kecil jika suhunya makin tinggi.
c. Reaksi Dengan Logam, Alkohol kering dapat bereaksi dengan
logam K dan Na.
d. Oksidasi, Alkohol primer dan sekunder
dapat dioksidasi dengan menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
E. Reaksi Spesifik pada Alkohol
- Reaksi dengan logam aktif
Atom
H dari gugus –OH dapat disubstitusi oleh logam aktif seperti natrium dan
kalium, membentuk alkoksida dan gas hidrogen. Reaksi ini mirip dengan reaksi
natrium dengan air, tetapi reaksi dengan air berlangsung lebih cepat. Reaksi
ini menunjukkan bahwa alkohol bersifat sebagai asam lemah (lebih lemah daripada
air).
Contoh :
b.
Substitusi
Gugus –OH oleh Halogen
Gugus
–OH alkohol dapat disubstitusi oleh atom halogen bila direaksikan dengan HX
pekat, PX3 atau PX5 (X= halogen).
Contoh:
- Oksidasi Alkohol
Alkohol sederhana
mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Oleh karena itu,
etanol digunakan sebagai bahan bakar spirtus (spiritus). Reaksi pembakaran
etanol, berlangsung sebagai berikut:
Dengan zat-zat
pengoksidasi sedang, seperti larutan K2Cr2O7
dalam lingkungan asam, alkohol teroksidasi sebagai berikut:
i.
Alkohol primer membentuk aldehida dan dapat
teroksidasi lebih lanjut membentuk asam karboksilat.
ii.
Alkohol sekunder membentuk keton.
iii.
Alkohol tersier tidak teroksidasi.
Reaksi oksidasi etanol dapat dianggap berlangsung
sebagai berikut:
Etanol yang
dihasilkan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam asetat. Hal ini
terjadi karena oksidasi aldehida lebih mudah daripada oksidasi alkohol.
- Pembentukan Ester (Esterifikasi)
Alkohol bereaksi
dengan asam karboksilat membentuk ester dan air.
- Dehidrasi Alkohol
Jika alkohol dipanaskan bersama asam sulfat pekat akan mengalami
dehidrasi (melepas molekul air) membentuk eter atau alkena. Pemanasan pada suhu
sekitar 1300C menghasilkan eter, sedangkan pemanasan pada suhu
sekitar 1800C menghasilkan alkena. Reaksi dehidrasi etanol
berlangsung sebagai berikut:
F. Senyawa – senyawa alkohol
1. Metanol
Dalam
industri metanol diubah menjadi formaldehid atau digunakan untuk mensintesa
bahan kimia lain. Metanol digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan bakar
bersih. Metanol mungkin juga mempunyai kegunaan baru dalam bidang pertanian.
Pada awal tahun 1990-an Arthur Nonomura, seorang ilmuan yang menjadi petani,
menemukan bahwa dalam kondisi panas menyemprotkan larutan cairan metanol pada
beberapa tumbuhan dapat menggandakan tingkat pertumbuhannya dan mengurangi
kebutuhan air hingga separuhnya. Nonomura menyadari bahwa pada saat-saat panas
dipertanian beberapa tumbuhan menjadi layu. Berdasarkan risetnya sebagai
ilmuwan ia menyemprot beberapa tumbuhan dengan larutan metanol yang sangat
encer. Tumbuhan yang disemprot tidak lagi layu dan tumbuh lebih besar pada tingkat
yang lebih cepat daripada tumbuhan yang tidak disemprot. Akan tetapi metanol
akan efektif dalam kondisi panas atau terkena sinar matahari dan untuk tumbuhan
kapas, gandum, strawberi, melon dan mawar. Kegunaanya dapat terlihat jelas,
hasil tanaman lebih banyak dan lebih cepat, penggunaan air lebih efisien, dan
tidak diperlukannya pestisida.
Tidak
seperti alkohol pada minuman, metanol tetap beracun meskipun dalam jumlah
kecil. Gejala keracunan metanol adalah kebutaan karena metanol menyerang syaraf
penglihatan; juga dapat berakibat kematian.
2. Etanol
Pada
kebanyakan orang dewasa metabolisme tubuh dapat mencerna sejumlah kecil etanol
dengan tingkat keracunan yang rendah. Etil alcohol pada umumnya disebut alkohol
padi-padian atau alkohol minuman karena dapat dihasilkan dari fermentasi gula
alam dan tepung yang dihidrolisa yang terdapat pada anggur dan padi-padian.
Seseorang
dengan konsentrasi alkohol dalam darahnya mencapai 0,3% jelas terlihat mabuk;
mereka yang mencapai 0,4% tidak sadar atau tidak mampu merespon tindakan; dan
konsentrasi 0,5% - 1% dapat menyebabkan koma maupun kematian.
Pada
orang yang kecanduan alkohol kemungkinan hidup berkurang 10hingga 15 tahun
karena kerusakan hati dan penyakit jantung dan pembuluhdarah, khususnya jika
mereka merokok. Hal ini merupakan karena pelarutorganik yang baik, etanol udah
menembus pembatas darah otak danmembran plasenta, sehingga membahayakan janin
pada ibu hamil. Gejala Fetal Alcohol Syndrome (FAS)/ sindrom pada janin
meliputi sumbing pada wajah, ukuran otak di bawah normal, kesulitan pemahaman,
dan perkembangan fisik yang terbelakang.
Etanol
mempunyai banyak kegunaan lainnya, sebagai pelarut (vanilla atau ekstrak lain
di rumah seringkali larutan etanol) dan antiseptik (pencuci mulut mengandung
alkohol 5% - 30%). Etil alkohol yang dihasilkan untuk kegunaan selain konsumsi
manusia diubah sifatnya dengan menambahkan metil dan isopropil alkohol dan
tidak untuk minuman. Untuk tujuan komersial, bahan ini biasanya dihasilkan dari
hidrasi etana.
Etanol
dapat ditambahkan ke dalam bensin sebagai pengganti MTBE (methyl tertiary
buthyl ether) yang sulit didegradasi sehingga mencemari lingkungan. Bensin yang
ditambah etanol efisiensi pembakarannya meningkat sehingga pembakarannya.
Akibatnya akan mengurangi tingkat pencemaran udara. Campuran bensin-etanol
biasa diberi nama gasohol. Gasohol E10 artinya campuran 10% etanol dan 90%
bensin, gasohol dapat digunakan pada semua tipe mobil yang menggunakan bahan
bakar bensin.
3. Spiritus
Spiritus
merupakan salah satu jenis alkohol yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari sebagai bahan bakar lampu spiritus (pembakar spiritus) dan untuk
menyalakan lampu petromak. Di laboratorium pembakar spiritus digunakan untuk
uji nyala. Pembakar spiritus juga digunakan untuk proses sterilisasi di
laboratorium mikrobiologi. Spiritus bersifat racun, karena adanya kandungan
metanol didalamnya. Bahan utama spiritus adalah etanol dan bahan tambahan
terdiri dari metanol, benzena dan piridin.
4. Glikol
Alkohol
sederhana yang selama ini kita temui masing-masing hanya mengandung satu gugus
hidroksil (-OH). Ini disebut alkohol monohidrat. Beberapa alkohol penting
mengandung lebih dari satu gugus hidroksil tiap molekul. Ini disebut alkohol
polihidrat. Alkohol yang mempunyai dua gugus hidroksil disebut alkohol
dihidrat, dan yang mempunyai tiga gugus hidroksil disebut alkohol trihidrat.
Alkohol
dihidrat sering disebut glikol. Yang paling penting dari jenis ini adalah
etilen glikol. Nama IUPAC dari etilen glikol adalah 1,2-etanadiol. Senyawa ini
merupakan bahan utama pada campuran antibeku permanen untuk radiator kendaraan
bermotor. Etilen glikol adalah cairan yang manis, tak berwarna dan agak
lengket. Karena keberadaan dua gugus hidroksil, maka ikatan intermolekul
hidrogen menjadi lebih besar. Oleh sebab itu etilen glikol mempunyai titik
didih yang tinggi (198oC) dan tidak menguap jika dipakai sebagai anti beku.
Etilen gikol juga mudah bercampur dengan air. Suatu larutan 60% etilen glikol
dalam air tidak membeku sampai suhunya turun hingga -490C.
5. Gliserol
Gliserol
juga disebut gliserin, merupakan salah satu senyawa alcohol trihidrat. Gliserol
berbentuk cairan manis seperti sirup. karena tidak beracun, gliserol merupakan
hasil dari hidrolisa lemak dan minyak Gliserol digunakan secara luas dalam
bidang industri meliputi :
1. Pembuatan lotion tangan dan
kosmetik.
2. Bahan tambahan dalam tinta.
3. Penganti pencahar gliserol.
4. Bahan pemanis dan pelarut pada
obat-obatan.
5. Pelumas.
6. Bahan dasar dalam produksi plasik,
pelapis permukaan dan fiber sintetik.
7. Bahan baku nitrogliserin.
G.
Sinstesis / Pembutaan Alkohol
Ada 2 reaksi yang dapat dipakai
untuk membuat/mensintesis alkohol dari gugus karbonil: reaksi adisi Grignard
dan reaksi reduksi.
1.
Reaksi
adisi Grignard
Reagen grignard dibuat dengan cara
mencampurkan logam magnesium dengan alkil halida (atau haloalkana). Atom magnesium akan menempati posisi diantara gugus alkil
dan atom halogen (X) dengan rumus umum:
R-X + Mg →
R-Mg-X
Pada contoh di bawah ini, digunakan
bromin sebagai reagen grignard karena bromin merupakan atom halogen yang biasa
dipakai dalam pembuatan reagen grignard.
Mekanisme dari reagen Grignard yang
bereaksi dengan sebuah karbonil
-
Sintesis dari formaldehida
Reaksi diatas menunjukkan sintesis
alkohol yang dihasilkan dari formaldehida dan reagen Grignard. Alkohol yang
dihasilkan berjenis alkohol primer.
-
Sintesis
dari aldehida
Reaksi diatas menunjukkan sintesis
alkohol yang dihasilkan dari aldehida dan reagen Grignard. Alkohol yang
dihasilkan berjenis alkohol sekunder.
-
Sintesis
dari keton
Reaksi diatas menunjukkan sintesis
alkohol yang dihasilkan dari keton dan reagen Grignard. Alkohol yang dihasilkan
berjenis alkohol tersier.
-
Sintesis dari ester
Reaksi diatas menunjukkan sintesis
alkohol dari ester dengan reaksi reduksi. Ester dapat terhidrolisa menjadi
alkohol dan asam karboksilat.
-
Sintesis
dari asam karboksilat
Reaksi diatas menunjukkan sintesis
alkohol dari asam karboksilat dengan reaksi reduksi.
H.
Tata Nama Alkohol
1.
Penamaan Menurut IUPAC
Menurut IUPAC, penamaan alkohol sama seperti penamaan
alkana dengan menambahkan akhirhan –ol.
1. Rantai
terpanajang yang mengandung gugus hidroksil diberi nama dengan mengganti
akhiran –na dengan –ol.
2. Penomora
rantai cabang dilakukan dengan mmeberi atom karbon yang mengandung gugus
hidroksil dengan nomor yang paling kecil.
3. Jikan
banyak rantai cabanang pada rantai utama, penamaan ranta utama berdasarkan
alphabet.
Bebeera
nama senyawa alkohol yang sudah diknenal secara luas dan telah diakui oleh
IUPAC adalah sebagai berikut :
2.
Nama Trivial
Rumus
kimia
|
Nama
umum
|
|
Alkohol monohidrik
|
||
CH3OH
|
Alkohol
kayu
|
|
C2H5OH
|
Alkohol
gandum
|
|
C3H7OH
|
Alkohol
gosok
|
|
C5H11OH
|
Pentanol
|
|
C16H33OH
|
1-Heksadekanol
|
|
C2H4(OH)2
|
1,2-etadienol
|
|
C3H5(OH)3
|
1,2,3-propatrienol
|
|
C4H6(OH)4
|
1,2,3,4-butatetraenol
|
|
C5H7(OH)5
|
1,2,3,4,5-pentapentanol
|
|
C6H8(OH)6
|
1,2,3,4,5,6-heksaheksanol
|
|
C7H9(OH)7
|
1,2,3,4,5,6,7-heptaheptanol
|
|
C3H5OH
|
Prop-2-ene-1-ol
|
|
C10H17OH
|
3,7-Dimethylocta-2,6-dien-1-ol
|
|
C3H3OH
|
Prop-2-in-1-ol
|
|
Alkohol alisiklik
|
||
C6H6(OH)6
|
Cyclohexane-1,2,3,4,5,6-geksol
|
|
C10H19OH
|
2
- (2-propyl)-5-methyl-cyclohexane-1-ol
|
I.
Penggunaan Alkohol
Beberapa penggunaan senyawa alkohol
dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
1. Pada umumnya alkohol digunakan
sebagai pelarut. Misalnya vernis
2. Etanol dengan kadar 76% digunakan
sebagai zat antiseptik.
3. Etanol juga banyak sebagai bahan
pembuat plastik, bahan peledak, kosmestik.
4.
Campuran
etanol dengan metanol digunakan sebagai bahan bakar yang biasa dikenal dengan nama
Spirtus.
Etanol banyak digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan minuman keras